Langsung ke konten utama

Dialektika Harapan



Sebuah Pengantar

Dialektik (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei), secara sederhana dialektika berarti istilah yang digunakan untuk menggambarkan metode argumen filosofis yang melibatkan semacam proses yang bertentangan antara pihak yang berlawanan.

Sehingga dialektika akan melibatkan setidaknya 2 asumsi (pihak) yang saling bertentangan untuk kemudian memunculkan suatu asumsi baru sebagai antitesis dari dua asumsi sebelumnya.


Harapan: sebuah kontradiksi pemikiran

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. 


Sebagai sebuah ide positif yang dibangun berdasarkan asumsi kemampuan pikiran, kemudian harapan menjadi salah satu landasan manusia dalam melaksanakan realisasi pikiran dalam kehidupan nyata.


Realisasi harapan dalam kenyataan kemudian dapat memunculkan suatu kontradiksi atau pertentangan dalam pencapaian harapan, baik dari sisi proses maupun hasil.


Problem ini lah muncul sebagai sebuah kontradiksi antara ide gagasan terhadap realisasinya pada alam nyata, suatu empirisme dengan Kompleksitas bangunan yang menyusunnya menjadikan pelaksanaan ide menjadi tidak sematematis yang dibayangkan, pemenuhan faktor-faktor yang menjadi dasar realisasi harapan yang telah sesuai kemudian tidak menjamin pencapain harapan dalam alam nyata absolut dapat terlaksana.


Faktor Kompleksitas alam nyata sebagaimana telah disebut menjadi kan hal yang paling mungkin memunculkan suatu kontradiksi ide harapan dan realisasi nya.


Menjadi wajar manakala suatu realisasi ide/gagasan harapan memunculkan kontradiksi, karena pada dasarnya dalam ruang lingkup tersebut terdapat syarat-syarat terjadinya kontradiksi sebagaimana telah disebut, secara sederhana oleh Tan Malaka ditegaskan bahw a dalam dialektika ada beberapa unsur yaitu Waktu; Pertentangan; Timbal balik; dan Seluk-beluk (pertalian).


Tipologi Dialektika Harapan

Ide harapan sebagai asumsi pertama, dan realisasinya sebagai asumsi kedua kemudian nyata adanya sebagai sebuah kontradiksi dialektis manakala kita lakukan telaah secara unsur dialektis sebagaimana telah disebut dalam pandangan Tan Malaka.


Waktu

Konsep penerjemahan harapan dalam sebuah alam realitas kehidupan manusia tentu pastinya mengikuti hukum waktu, kapan realisasinya menjadi hal paling sederhana untuk membuktikan bahwa konsep realisasi harapan ada dalam nuansa waktu sebagai unsur pertama dialektika.

Pertentangan


Dibagian sebelumnya telah dibahas gagasan Pertentangan antara ide harapan dan realisasi nya.


Timbal Balik

Faktor ini penting dalam merealisasikan harapan dalam realitas kehidupan, tanpa adanya timbal balik fakta realitas atas implementasi gagasan harapan, menjadi tidak mungkin upaya pencapaian harapan dalam kehidupan nyata dapat berhasil. Atau dengan kata lain, gagasan ide harapan tanpa timbal balik dengan fakta realisasinya adalah kosong atau sebuah gagasan semata.


Seluk Beluk (Pertalian) 

Antara ide gagasan dan realitas haruslah saling bertautan atau bertalian antara satu dengan lainnya, konsep ini lah yang disebut sebagai realisasi atas ide gagasan pada realitas nyata kehidupan. Pertalian ini menjadi faktor penting dalam mendefinisikan gagasan sebagai suatu hal yang dialektis, tanpa mendialektikkan realisasi ide gagasan juga merupakan hal yang tidak tepat, karena pada dasarnya konsepsi penerapan ide gagasan pada kehidupan nyata adalah mencari kondisi paling ideal sebagaimana ide gagasan pada awalnya dibentuk. Pertalian-pertalian muncul karena pada dasarnya pada aspek realisasi selalu ada gab antara keberhasilan penerapan gagasan pada kehidupan nyata.





Komentar